A Viewpoint

“Your Journey To Be The UltimateU” by Rene’ Suhardono.

  • Why do we choose to live in fear? We are part of God’s plan called life. Why worry? Perlu keberanian untuk melihat rasa takut, cemas, dan khawatir sekadar sebagai buah pikiran resah. Sebagaimana dikatakan oleh mentor saya Satriadi Indarmawan: make mistakes and learn from them. Ternyata 90% dari kekhawatiran tidak akan terjadi dan 10% di luar kendali kita, kenapa harus takut? Taklukan rasa takut dengan melakukan segala hal yang Anda takutkan selama ini.
  • Are we just living a life or are we masters of the art of living? Sebutan kalimat judul di atas saya petik dari filsuf China, Lao Tse yang berbunyi: “Orang-orang yang piawai dalam seni kehidupan TIDAK membedakan antara pekerjaan dengan permainan, antara kesibukan dengan keasyikan, antara pendidikan dengan rekreasi, antara pikiran dengan hati, dan antara kasih sayang dengan agama.” Petikan ini saya jadikan mantra hingga saat ini.
  • Everything you need to see can be seen by your heart. Nothing worth seeing is just seen by your eyes. 
  • Everything begins with the willingness to help & to receive help. Saat pertolongan diberikan, manfaat dan keutamaan terbesar justru diterima oleh pemberi pertolongan. Seolah dalam sebuah orkestra, pertanyaan dan pertolongan adalah musik indah yang mengisi kehidupan. Syaratnya cuma satu: ketulusan. Bertanya, menolong, dan ditolong adalah tarian kehidupan. Kehidupan pribadi akan jauh lebih bermakna  & seru saat bersentuhan dengan kehidupan orang lain.
  • People may be uneducated but they are not stupid. Orang bodoh selaluberpikir dirinya pandai dan sebaliknya, orang pandai selalu berpikir dirinya tidak akan pernah tahu segalanya. Bagi suku pedalaman, pilihan untuk hidup menyatu dengan alam memang jauh dari kemudahan yang ditawarkan kehidupan modern, namun bisa jadi mereka paling paham bisikan lembut dari pohon, binatang, dan alam. Apakah masih berpikir mereka bodoh?
  • Never confuse knowledge with common sense. Sir Ken Robinson, seorang pendidik revolusioner mengemukakan fakta bahwa 98% anak lahir dengan kemampuan “divergent thingking” – kebiasaan untuk menghasilkan banyak (ratusan) alternatif solusi untuk setiap masalah. Coba bandingkan dengan sebagian besar orang tua yang meyakini hanya ada satu solusi untuk setiap masalah. Pertanyaannya: Siapa yang harus belajar pada siapa. Uang, harta, dan jabatan bisa hilang, namun apa pun yang ada di antara kedua telinga sepenuhnya milik sendiri. Kalaupun segalanya harus hilang, segalanya bisa kembali didapatkan dengan ilmu, nalar & kepedulian. What you know is power – the more you know, the more powerful you become.
  • Knowledge comes, but wisdom lingers. Belajar kapan pun, belajar dari siapa pun, belajar dari apa pun mutlak diperlukan dalam proses bertransisi dari pengetahuan menuju pemahaman, dan akhirnya, kepedulian. Apakah Anda sudah memulai proses ini?
  • Saya butuh waktu panjang untuk mengerti, memahami dan menjadi asertif. Awalnya tidak mudah mengungkapkan perbedaan pendapat dengan orang lain walaupun sekadar untuk meluruskan pengucapan nama sendiri. Tidak juga mudah saat harus menyuarakan ketidaksepakatan dengan orang-orang dekat termasuk teman, sahabat atau keluarga. Lebih sulit lagi saat pemikiran didominasi worstcase-scenario apabila harus berkonflik dengan orang lain karena beda pandangan atas suatu perkara. Tidak sedikit yang memilih untuk diam seribu bahasa (walaupun tidak sepakat) karena enggan, khawatir dan takut. Bagaimana dengan Anda? Liberty = the right to tell people what they don’t want to hear.
  • Assertiveness is not what you do, it’s who you are. Asertif bukan sekadar kemampuan berkomunikasi efektif dalam menyampaikan pemikiran & pendapat. Asertif adalah keselarasan antara segala hal yang diyakini, dipikirkan, diucapkan & dilakukan SAMBIL tetap menghormati orang lain. Apa yang membedakan asertif dengan agresif adalah impact-nya bagi orang lain.
  • Miliki kepedulian + pegang kejujuran + punyai keberanian = jadilah asertif. Those who try to be everything to everybody will always end up being nothing to anyone.
  • Saya pernah diminta mengajar kelas Magister/S-2 oleh beberapa lembaga pendidikan. Berhubung saya sangat menikmati berdiri di depan kelas dan duduk di dalamnya pada kesempatan lain, tawaran ini sungguh menyenangkan. Saya menyanggupi tanpa perlu dibayar asal boleh ikutan jadi murid gelap pada kelas-kelas lain yang saya minati. Apa boleh buat rencana ini cuma sekadar rencana saat teman-teman di universitas menyadari bahwa saya tidak punya gelar S-2. Rupanya salah satu persyaratan utama untuk mengajar kelas S-2 minimal juga harus berjenjang S-2. Ada teman yang mengatakan bahwa S-2 adalah pencapaian yang membanggakan sehingga proses perolehannya wajib dijaga oleh institusi pemberi gelar. Saya paham sudut pandang itu dan tentunya tidak menyangkal gelar S-2 sebagai sebuah pencapaian luar biasa. Pencapaian yang perlu mendapat ucapan sekaligus pertanyaan “What next, and what would be the after-next? What’s your IMPACT?”
  • Sekarang bagaimana dengan pekerjaan Anda? Apakah sudah peduli dengan alasan keberadaan Anda di keluarga, dalam organisasi, di Indonesia dan di dunia? Your job matters to you & your family. But does your job give impact to others, environment & the universe?

Bingkai

Bingkai Ulang

Seorang anak muda bertanya kepada seorang pastor, “Bolehkah saya meroko saat berdoa?” Sang pastor menjawab gusar, “Tentu saja tidak.” Seorang anak muda lain bertanya kepada pastor yang sama, “Bolehkah saya berdoa saat merokok?” Sang pastor pun membalas, “Anak yang baik.”

Cerita lain–sebagaimana dikisahkan oleh Profesor Deepak Malhotra dari HBS–adalah ketika Presiden AS Theodore Roosevelt sedang berkampanye untuk dipilih kembali pada 1912, tim kampanyenya membuat brosur. Brosur itu memuat gambar sang presiden dan informasi mengenai kampanyenya. Tiga juta lembar brosur dibuat, tapi hanya dalam hitungan hari sebelum brosur itu seharusnya disebarkan, tim kampanyenya menyadari mereka tidak punya hak untuk menggunakan gambar tersebut. Hak cipta foto itu dimiliki sebuah studio milik pribadi (sebut saja Studio X). Tidak ada waktu lagi untuk mencetak ulang.

Reaksi pertama dalam memecahkan masalah ini adalah mengirimkan seorang perwakilan untuk bernegosiasi dengan Studio X sesegera mungkin. Namun, pendekatan ini dapat mengakibatkan biaya jutaan karena UU Hak Cipta membolehkan pemilik hak cipta untuk meminta hingga satu dolar per lembar. Apa yang dilakukan tim kampanye saat itu? Mereka mengirim telegram kepada Studio X dengan isi berikut: BERENCANA MENCETAK SATU JUTA LEMBAR PIDATO KAMPANYE YANG MEMUAT FOTO MILIK ANDA. BERAPA BANYAK ANDA BERSEDIA MEMBAYAR UNTUK KESEMPATAN INI? Studio X menjawab: TERIMA KASIH ATAS KESEMPATANNYA, TAPI HANYA MAMPU MEMBAYAR $250. Tim kampanye itu pun menerima dengan senang hati.

Dua kisah ini menggambarkan kekuatan pembingkaian ulang (konsep yang juga disebut sebagai framing atau membingkai), yaitu mendapatkan keuntungan dengan mengubah sudut pandang terhadap satu situasi. Pembingkaian ulang terutama ampuh apabila Anda dapat membingkai ulang untuk menentuh kepentingan-kepentingan lawan negosiasi. Ada dua cara untuk membingkai ulang: mengubah konteks situasi atau mengubah makna situasi. “Membingkai ulang” konteks artinya merasakan perilaku, pengalaman, atau peristiwa yang sama, tapi memandangnya dengan konteks berbeda. Perilaku tersebut, berdoa dan merokok pada saat bersamaan, tetap tidak berubah. Yang berubah adalah konteks perilakunya–apakah perilaku itu terjadi ketika orang itu sedang merokok atau berdoa.

Kisah mengenai brosur Presiden Roosevelt memiliki makna “pembingkaian ulang makna”. Ini artinya merasakan situasi dan konteks yang sama, tapi mengubah maknanya. Situasi dalam kasus Roosevelt adalah tim kampanyenya ingin menggunakan gambar dari Studio X. Situasi ini dapat ditafsirkan memiliki dua makna yang sangat berbeda bagi Studio X. Salah satu makna adalah ini merupakan pelanggan yang ingin menggunakan fotonya. Jadi, reaksi wajarnya adalah meminta bayaran dari tim kampanye. Akan tetapi, tim kampanye membuat Studio X menafsirkan situasi secara berbeda. Alih-alih “satu lagi pelanggan”, ini dianggap sebagai kehormatan dan peluang pemasaran bagi studio tersebut. Jadi, pengaturan wajarnya adalah meminta studio itu memberikan tawaran harga bagi kehormatan besar tersebut. Inilah pembingkaian ulang makna.

____________________________________

Sumber: Bingkai ulang–Rahasia Sukses Ala Harvard Business School by Emily Chan

He Called it “The Apple Way”

Sebuah buku karangan Jeffrey L. Cruikshank

  • Pendahuluan
  • Konsistensi yang bodoh adalah kumpulan dari pikiran-pikiran pendek, yang dikagumi oleh orang-orang yang berkuasa, filsuf, dan orang-orang suci. –Ralph Waldo Emerson

_____________________________________________________

  • Keajaiban dan Margin
  • Setiap doa memohon hal yang hampir sama: “Tuhan, semoga dua kali dua bukanlah empat” –Ivan Turgenev
  • Pikirkan mengenai pangsa pasar Anda: Apakah Anda benar-benar BMW, dan jika iya, apakah cukup baik?
  • Mac luar biasa karena Apple mengendalikan setiap aspek yang berkaitan dengan penggunaan Mac.
  • Konsistensi dan kontinuitas sangatlah penting, bagi orang-orang yang gagap teknologi.
  • Margin kotor adalah sebuah alat ukur yang hebat — sampai di saat ia tidak hebat lagi.
  • Kelemahan produk akan menghancurkan margin Anda.

_____________________________________________________

  • Menemukan Masa Depan
  • Melihat jauh seperti burung elang, mereka mencari masa depan yang berbeda. –W. H. Auden
  • Berbagi visi. Membuatnya nyata. Membuatnya dapat dilihat.
  • Orang + strategi + uang = jendela masa depan.
  • Masa depan tidak selalu baik, dan–tanpa kasih sayang–masa depan mungkin tidak akan bertahan lama.
  • Berada tiga tahun lebih dulu dari pasar Anda–dan mengeluarkan biaya dua kali lebih banyak dari pesaing Anda–adalah metode yang buruk.
  • Tindak lanjut!.
  • Jika Anda percaya terhadap masa depan, dan masa depan Anda berada pada divisi litbang, maka jangan pernah membiarkan divisi litbang kelaparan.
  • Pemaksaan untuk menghabiskan anggaran litbang adalah sesuatu yang buruk. Sekaligus sesuatu yang baik.

_____________________________________________________

  • Membuat Mereka Sesak Napas
  • Saya tahu apa yang saya inginkan dan saya tahu apa yang mereka inginkan. —Steve Jobs
  • Bentuk mengikuti fungsi. Kecuali ketika bentuk lebih dipentingkan, atau memiliki prioritas yang sama.
  • Sekadar menemukan masa depan tidaklah cukup.
  • Jika produk Anda menakutkan, usahakanlah semaksimal mungkin untuk membuatnya tampak ramah.
  • Bahkan orang yang mengetahui segalanya pun tidak selalu mengetahui segalanya. Bahkan seorang jenius yang mengetahui segalanya.
  • Bagaimana menjadi seorang estetis: memperhatikan, dan mencari bantuan.
  • Jangan mengerjakan estetika dengan setengah-setengah.
  • Jika Anda tahu apa yang mereka inginkan, berikan pada mereka. Abaikan orang-orang yang skeptis.
  • Berinovasilah, tapi jangan memaksakannya.

_____________________________________________________

  • Menjaga Permata Keluarga
  • Bukanlah dada yang membuatnya bertahan, tapi pusat dada yang membuat perhiasan tergantung. —Charles Dickens
  • “Sederhana” dapat menjadi kerumitan yang luar biasa.
  • Ciptakanlah sebuah produk yang memaksakan adanya perubahan namun melindungi kesinambungan.
  • Jangan menunggu sampai orang lain menyerah, terutama jika orang itu adalah Microsoft.
  • Apakah solusi yang ada pada hari ini merupakan anugerah dari Tuhan, atau sekadar kebiasaan?
  • Terkadang mencoba-dan-benar jauh lebih baik daripada sekadar mengetahui alternatif yang ada. Tapi Anda harus tetap mencari.
  • Ketika pesaing utama Anda menawarkan saran yang strategik, dengarkan dengan baik.
  • Jika Anda tidak dapat menyingkapkannya, Anda bisa membuatnya menetes.
  • Jika Anda membawa Kapten Kirk ke dalam anjungan, selalu awasi posisi Anda.
  • Sekali lagi: lebih baik mengerjakan perlahan-lahan daripada menunda pengungkapan secara keseluruhan.

_____________________________________________________

  • Menjaga Semua Teman Anda Berada di Dekat Anda (Dengan Wajar)
  • Apakah gelas itu setengah terisi, setengah kosong, atau keduanya?
  • Orang yang membuat produk Anda berguna adalah teman Anda. Teman baik Anda.
  • Ketika membuat kesepakatan dengan gajah, susunlah kontrak yang kaku dan bergeraklah lebih cepat daripada gajah itu.
  • Jika Anda menyerahkan harta keluarga, ucapkan selamat tinggal.
  • Bekerja samalah dengan rekan Anda untuk mendekatkan diri pada lingkaran suci.
  • Semakin besar sang buaya, maka akan semakin tidak responsif.
  • Jangan meminta bayaran dari para tamu yang membawa hidangan pada acara makan malam.

_____________________________________________________

  • Menepati Janji
  • Apple membayar harga yang lebih mahal jika melanggar janjinya sendiri.
  • Melebih-lebihkan secara keterlaluan bisa menjadi jenis terburuk dari janji yang tidak dapat ditepati.
  • Seimbangkan “visi” dengan “kenyataan.”
  • Produk yang mudah rusak adalah pengingkaran terhadap janji.
  • Hal yang terburuk daripada menarik produk yang memiliki kecacatan adalah tidak menariknya.
  • Kualitas dapat berubah dengan cepat–jika Anda membuatnya berubah dengan cepat.
  • Janji yang ditepati seringkali melibatkan informasi yang baik, dan menggunakannya dengan bijaksana.
  • Jatuh cinta dengan perusahaan berteknologi tinggi merupakan sebuah pengalaman yang mengesalkan.

now “9 Summers 10 Autumns”

9 Summers 10 Autumns

sebuah novel

Iwan Setyawan

Kisah anak sopir angkot dari Kota Batu yang menjadi direktur di New York City

Bapakku, sopir angkot yang tak bisa mengingat tanggal lahirnya. Dia hanya mengecap pendidikan sampai kelas 2 SMP. Sementara ibuku, tidak bisa menyelesaikan sekolahnya di SD. Dia cermin kesederhanaan yang sempurna. Empat saudara perempuanku adalah empat pilar kokoh. Di tengah kesulitan, kami hanya bisa bermain dengan buku pelajaran dan mencari tambahan uang dengan berjualan pada saat bulan puasa, mengecat boneka kayu di wirausaha kecil dekat rumah, atau membantu tetangga berdagang di pasar sayur. Pendidikanlah yang kemudian membentangkan jalan keluar dari penderitaan. Cinta keluargalah yang akhirnya menyelamatkan semuanya.

___________________________________________________________

Pendidikan bukan saja mencerdaskan. Pendidikan adalah eskalator. Dia mengangkat derajat sosial ekonomi. Dia membukakan pintu-pintu baru untuk meraih kemajuan. Pendidikan adalah kunci di balik keberhasilan Iwan.

Orangtuanya supir angkot, anaknya direktur di salah satu perusahaan paling terkemukan dunia, berkantor di New York.

Kisah Iwan menjadi bukti nyata tentang efek pendidikan. Karena itu, berikanlah akses pendidikan berkualitas pada setiap anak Indonesia. Tidak peduli anak miskin atau kaya, anak kota atau desa. Keterdidikan mereka akan membawa Indonesia menuju pada cita-citanya.

Iwan dari Kota Batu adalah bukti dan dia adalah inspirasi, bacalah novel ini dan kita akan merasakan optimisme itu tumbuh merekah.

Anies Baswedan (Rektor Universitas Paramadina dan Ketua Indonesia Mengajar)

___________________________________________________________

Saya tak mengenalnya sebagai teman kecil atau remaja. Tapi momen-momen yang terlalui bersama Iwan saat di New York selama tak lebih dari 6 bulan kini terasa lebih mengenalnya dengan membaca cerita-cerita pendek di sini. Di novel ini Iwan bertutur salah satu penggalan perjalanan hidupnya yang terjal, berliku. Cinta ibu, saudara perempuan & sahabat telah menemani kesetiaannya untuk sabar & kerja keras dalam perjalanan waktu yang tak pendek. Ada begitu banyak kekuatan tersimpan dalam cerita ini. Salah satu kekuatan  itu adalah caranya yang selalu berpijak pada ingatan masa lalu dalam setiap langkah menapaki hari ini, terus menuju masa depan, seakan mau membuktikan apa yang dikatakan oleh William Faulkner bahwa masa lalu itu tak kan terlupakan, dan kenyataannya dia bukan masa lalu. Masa lalu adalah sesuatu yang kita hidupi selalu setiap saat. Kisah-kisah di novel ini membentangkan siklus hidup alam sagir yang bersahaja, mengubah masa depannya sambil bertafakur seperti syair Frank Sinatra ‘life is like the season, after winter comes the spring.’

Usman Hamid (Aktivis hak asasi manusia, expert advisor untuk International Centre for Transitional Justice, KontraS, bapak dari Wisanggeni)

___________________________________________________________

Buku ini berhasil membuat saya tidak bisa berhenti membaca sampai titik terakhir. Disampaikan dengan gaya bahasa yang indah bagai puisi, namun mudah dipahami tanpa kesan bertele-tele ataupun membosankan. Satu hal yang pasti Iwan bukan hanya menyampaikan kesulitan dan kenyamanan hidupnya, tapi juga menunjukan kepada kita semua usaha dan kerja keras yang telah dilakukan dalam menempuh jalan dari Batu, kota Apel sampai ke New York, the Big Apple. Saat kita sadar nama keluarga kita adalah nama yang tidak memiliki “power” apa pun, maka saat itulah juga kita seharusnya sadar akan segala tantangan besar di hadapan kita. Saya akan mewajibkan anak-anak saya membaca buku yang untuk saya, mengharukan sekaligus inspiratif ini. Agar mereka sadar bahwa keluarga bukan sekedar sekumpulan orang yang kebetulan memiliki pertalian darah dan masa lalu bukan cuma waktu yang sudah lewat.

Virginia Rusli (Ibu tiga anak, Pemimpin Redaksi Majalah CLARA)
___________________________________________________________

Saya bukan orang yang mengerti sastra, tapi hanya seseorang penikmat novel. Novel ini menyenangkan untuk dibaca. Gaya penceritaannya menarik bagi saya. Mas Iwan, sebagai penulis, menceritakan kisahnya seperti ada dua jalur yang kemudian bertemu dan berakhir bersama di akhir cerita. Isi dari novel ini sangat inspiratif. Banyak hal yang bisa dijadikan pelajaran dari perjalanan sang penulis ini mulai dari rangkaian cerita masa kanak-kanak, remaja, sebagai mahasiswa, dan menjalani kehidupan karier. Inspiratif.

Endang Rusiana

 ___________________________________________________________

Tentang Penulis

Iwan Setyawan lahir di Batu 2 Desember 1974. Lulusan terbaik fakultas MIPA IPB 1997 dari Jurusan Statistika ini bekerja selama tiga tahun di Jakarta sebagai data analis di Nielsen dan Danareksa Research Institute. Ia selanjutnya merambah karier di New York City selama 10 tahun. Pecinta yoga, sastra, dan seni teater ini meninggalkan NYC Juni 2010 dengan posisi terakhir sebagai Director, Internal Client Management di Nielsen Consumer Research, New York. 9 Summers 10 Autumns adalah novel pertama yang terinspirasi dari perjalanan hidupnya sebagai anak seorangsopir di Kota Batu ke New York City. Buku pertamanya Melankoli Kota Batu berupa kumpulan fotografi dan narasi puitis, didekasikan untuk Kota Batu. Iwan saat ini tinggal di Batu, Jawa Timur.

This is “Extreme Toyota”

Extreme Toyota by Hirotaka Takeuchi, Emi Osono, dan Norihiko Shimizu

Toyota adalah model kinerja yang ekstrem di antara pabrikan-pabrikan terbaik dunia. Ia memiliki kemampulabaan tinggi, dikenal karena mesin yang kuat, tahan lama, dan andal, serta diprediksi akan mengambil alih posisi GM sebagai produsen mobil terbesar di dunia. Apa rahasia di balik kesuksesan yang fenomenal itu?

Berdasarkan riset selama enam tahun dan akses pada berbagai fasilitas, dokumen, dan aktivitas Toyota–ditambah ratusan wawancara dengan karyawan dan petinggi perusahaan–Extreme Toyota menjelaskan apa saja yang membuat Toyota menjadi besar, serta apa yang dapat Anda dan bisnis Anda pelajari dari kesuksesannya.

Kendati Toyota dikenal karena proses produksinya yang inovatif—Toyota Production System (TPS)—ada hal yang jauh lebih berperan sebagai kesuksesannya ketimbang praktik produksi yang cekatan dan efektif biaya. Para penulis Extreme Toyota menjelaskan bahwa rahasia kesuksesan Toyota ada pada serangkaian paradoks menarik atau kontradiksi yang didukung secara aktif oleh manajemen Toyota.

  • Memupuk sikap berhemat dan cermat DAN mengeluarkan dana besar untuk membangun personel dan proyek
  • Bersifat hierarkis dan birokratis DAN mendorong perbedaan pendapat
  • Bertujuan membentuk stabilitas DAN mendorong pola pikir paranoia
  • Bergerak maju dengan lambat dan bertahap DAN membuat lompatan besar
  • Beroperasi efisien DAN memperoleh hasil berlimpah

___________________________________

Disaat yang sama, para eksekutif puncak Toyota tampak menumbuhkan paranoia. Mereka terus mengeluarkan pesan seperti “Jangan pernah puas” atau “Ada jalan yang lebih baik”. Salah satu perkataan favorit mantan chairman dan presiden Hiroshi Okuda adalah “Reformasi bisnis ketika bisnis sedang bagus”. Dalam pidato pengukuhannya, Oksuda mengatakan, “tidak melakukan apa pun dan tidak mengubah apa pun ” adalah hal teburuk di abad baru. Ini mirip apa yang dikatakan presiden Katsuaki Watanabe, “Tidak ada perubahan, berarti buruk.”

Oleh karena itu, ketika Watanabe ditunjuk menjadi presiden pada 2005, ia menanamkan paranoia di penjuru perusahaan dengan mengumumkan daftar harapan selama masa jabatannya. Daftar itu mencakup sebuah mobil yang dapat membersihkan udara ketika dijalankan; mobil yang tidak akan melukai pengendara dan pejalan kaki, serta tidak akan pernah mengalami kecelakaan; mobil yang dapat membuat pengendaranya lebih sehat semakin lama mereka mengendarainya; mobil efisien bahan bakar yang dapat berkendara dari pantai ke pantai AS dengan satu tangki bensin dan akhirnya mengelilingi dunia.

“Anda harus mengatur hidup Anda untuk membuat sesuatu yang baik,” kata Watanabe beberapa bulan lalu setelah menjadi presiden. “Jika Anda melakukan kompromi dalam prosesnya, hasilnya tidak akan bagus. Jika Anda mendengarkan pendapat orang ini dan orang itu, tanduk runcing Anda akan tumpul. Anda harus terus mengasah tanduk Anda.” Ia akan memberi saran ekstrem bahwa karyawan harus mengatur hidup mereka atau terus mengasah tanduk mereka, tetapi pernyataan seperti itu bergaung di dalam organisasi.

Extreme Toyota: Sebuah Organisasi Yang Dimotori Kontradiksi Kreatif — Manajemen Menyusun Kontradiksi, Pertentangan, dan Paradoks — Stabilitas dan Paranoia

___________________________________

Watanabe mengenang bagaimana ia terlibat perselisihan dengan sejumlah bosnya, dan menyukai kalimat, “Pilihlah perkelahian yang bersahabat”. Menyuarakan opini yang berlawanan dengan manajemen puncak atau kantor pusat terjadi setiap hari di Toyota. Berbeda pendapat dengan bos Anda, tidak membabi-buta mengikuti perintah mereka, membawa berita buruk kepada bos, dan pada dasarnya tidak menganggap mereka terlalu serius adalah perilaku yang diperbolehkan di Toyota….

Dari perspektif orang luar, struktur organisasi Toyota tampak sangat hierarkis, membentuk pipa ke atas hingga level wakil presiden eksekutif, kendati ada upaya untuk merampingkan organisasi sejak akhir 1980-an…

Extreme Toyota: Sebuah Organisasi Yang Dimotori Kontradiksi Kreatif — Manajemen Menyusun Kontradiksi, Pertentangan, dan Paradoks — Hierarki dan Kebebasan untuk Berbeda Pendapat

___________________________________

…., Toyota mempertahankan jaringan komunikasi jejaring yang kompleks, bertujuan untuk menghubungkan semua orang di perusahaan. Aspirasi tertingginya adalah mencapai satu kondisi di mana “setiap orang mengetahui segalanya”. Untuk mendekati titik ideal ini, jalur komunikasi intraperusahaan dibentuk secara horizontal melintasi garis fungsional dan geografis, dan secara vertikal melintasi divisi hierarkis. Selain itu juga dibentuk komunikasi diagonal atau informal melintasi kepentingan personal dan profesional, seperti hobi, latar belakang pendidikan, tempat kelahiran, dan area keterkaitan potensial lainnya. Hasil dari jalinan ini adalah karyawan di Toyota menjadi bagian dari beragam komite (iinkai), kelompok studi mandiri (jishuken), dan kelompok informal (di Toyota ada hampir 20 kelompok seperti ini).

Extreme Toyota: Sebuah Organisasi Yang Dimotori Kontradiksi Kreatif — Manajemen Menyusun Kontradiksi, Pertentangan, dan Paradoks — Komunikasi Sederhana dan Kompleks

___________________________________

…Toyota menyimbolkan transisi ekonomi dan masyarakat global dari era industri ke era pengetahuan. Dalam masyarakat industri, kontradiksi, pertentangan, dan paradoks lazim dilihat sebagai karakteristik yang dihindari atau dihilangkan. Ilmuwan manajemen ternama, Frederick Taylor, menyarankan metode dan prosedur ilmiah seperti studi waktu dan gerakan untuk menghilangkan konflik dan kontradiksi di tempat kerja serta meningkatkan efisiensi di pabrik. Tidak satu pun yang mempraktikan Taylorisme lebih baik dibanding Toyota. Namun, studi kontemporer tentang kognisi manusia menunjukan bahwa kita belajar dengan bertindak dan dengan dipaksa untuk menggabungkan perspektif unik kita dengan perspektif unik orang lain yang tidak setuju dengan kita. Wawasan bertentangan milik orang lain diperlukan agar kita dapat memahami keseluruhan organik. Inilah bagaimana pengetahuan beru tercipta. Kami meyakini Toyota mengambil pemahaman ini dalam pandangannya tentang organisasi dan produksi. Caranya adalah dengan menumbuhkan kontradiksi dan tantangan di dalam interaksi manusia, dan menyalurkan kreativitas yang dihasilkan ke dalam proses produksi.

Extreme Toyota: Sebuah Organisasi Yang Dimotori Kontradiksi Kreatif — Menerima Kontradiksi Sebagai Cara Hidup

___________________________________

… Jika kontradiksi, pertentangan, dan paradoks sekedar dipahami dan diterima tanpa adanya gerakan bagi penyelesaian tingkat tinggi atas ketegangan itu, maka organisasi akan mandeg…

Kontradiksi, pertentangan, dan paradoks di dalam Toyota dihasilkan sendiri dan diterapkan dengan sengaja. Toyota berusaha untuk tetap “ekstrem”, yaitu satu kondisi tidak seimbang di mana terdapat kontradiksi radikal, mendorong perusahaan keluar dari zona nyaman untuk menciptakan ketegangan sehat dan ketidakstabilan di dalam organisasi. Keteganga ini menjadi katalis untuk bergerak maju…

Extreme Toyota: Sebuah Organisasi Yang Dimotori Kontradiksi Kreatif — Kesimpulan

___________________________________

Kekuatan ekspansif mengarahkan Toyota menuju tantangan baru serta keragaman dan kompleksitas yang lebih besar. Sementara kekuatan integratif memungkinkan perusahaan menjalin dan menyisipkan pengalaman dan perspektif ini, serta melazimkan lingkungan rumit tempatnya beroprasi. Enam kekuatan itu adalah sebagai berikut.

Kekuatan Ekspansif

  • Tujuan mustahil: Toyota menetapkan tujuan bagi diri sendiri yang sebagian besar pihak menganggapnya mustahil diraih. Toyota mengetahui dengan baik bahwa cara untuk mencapai tujuan itu mungkin belum ada.
  • Eksperimentasi: Toyota mendorong eksperimentasi level tinggi dan pembelanjaan dari pengalaman.
  • Penyesuaian lokal: Toyota menyesuaikan produk dan operasional sejalan dengan kecanggihan dan keragaman pasar lokal di seluruh dunia.

Kekuatan Integratif

  • Filosofi pendiri perusahaan: Pernyataan bersejarah dari para pendiri mewakili nilai inti, saling dibagi dan dipraktikan oleh semua orang, dan menjadi fondasi budaya korporat unik Toyota.
  • Sistem syaraf: Jaringan komunikasi Toyota yang berlapis dan berbelit mendorong penyerbukan silang pengetahuan dan praktik yang memastikan “semua orang mengetahui segalanya”.
  • Naik dan masuk: Kebijakan manajemen sumberdaya manusia (SDM) Toyota menjamin keamanan pekerjaan, seraya menekankan pengembangan berkelanjutan potensi kreatif individu melalui pembelajaran dan perbaikan. Pendekatan ini berlawanan dengan kebijakan manajemen konvensional “naik atau keluar” di mana mereka yang gagal akan ditendang keluar.

Enam Kekuatan Bertentangan yang Memotori Ekspansi Perusahaan–Dan Menjaganya Agar Tidak Terpecah

___________________________________

Seperti para pelaut zaman dahulu yang semakin resah jika berada di pelabuhan terlalu lama, Toyota resah ingin mengejar horizon baru dan menyadari akan risiko kandasnya kapal. Semangat petualang ini bermula dari Sakichi Toyoda, pendiri perusahaan induk Toyota, Toyoda Automatic Loom Works. Ia kerap mengatakan, “Buka jendela. Dunia luas terbentang di luar sana.” Tekanan ekspansif ini menstimulasi karyawan untuk menetapkan tujuan yang tampak sulit atau bahkan mustahil diraih, mendorong mereka melampaui praktik konvensional serta mengarahkan penemuan mandiri dan pertumbuhan berkelanjutan Toyota.

Bab 3 Kekuatan Tujuan Mustahil

___________________________________

Toyota melekatkan nilai sosial yang kuat untuk memenuhi kebutuhan setiap customer dan meningkatkan kepuasan atas produk. Perusahaan mengungkapkan ke publik  tujuan mustahilnya guna meningkatkan kesadaran sosial karyawannya. Hal ini tercermin pada pernyataan berikut di bagian penutup Toyota Value:

Kami selalu mengoptimalkan upaya meningkatkan kebahagiaan setiap customer, serta membangun masa depan yang lebih baik bagi orang-orang, masyarakat, dan planet yang kita tinggali. Inilah tugas kita. Inilah Toyota.

Tujuan membangun mobil baru untuk setiap segmen customer di setiap negara atau kawasan muncul dari sentimen ini. Ini berlawanan dengan kebijakan konvensional dalam manajemen strategis, yang mendukung manfaat untuk tetap fokus dan melakukan pertukaran. Menurut Michael Porter, akademisi ternama di lapangan dari Harvard University, inti strategi adalah memilih apa yang akan dilakukan. Menargetkan semua customer, memenuhi semua kebutuhan mereka, dan memproduksi semua variasi produk, adalah tujuan yang menentang esensi praktik bisnis strategis. Toyota mengetahui bahwa pertimbangannya melawan kebijaksanaan konvensional.

…Toyota melayani semua segmen customer tanpa adanya pertukaran, terutama pada dua pasarnya yang paling mapan, Jepang dan AS…Pendekatan ini muncul dari keyakinan tegas bahwa sebuah mobil membantu membahagiakan orang. Ini mengingatkan pada filosofi tiga P dari Henry Ford—People, Product, dan Profit (orang, produk, dan laba)—dan visinya untuk membuat mobil yang mampu dibeli keluarga Amerika kebanyakan, sehingga mereka dapat menikmati “berkah dari waktu yang membahagiakan di ruang terbuka Tuhan yang luas”.

…”Belakangan ini saya meminta (karyawan) untuk membangun komunitas, bukan mobil,” ungkap Watanabe.

Bab 3 Kekuatan Tujuan Mustahil — Memenuhi Kebutuhan Setiap Customer

___________________________________

…Berikut adalah tiga tujuan yang ditetapkan Toyota untuk Lexus, yang tidak hanya sulit namun tampak tidak rasional:

  1. Untuk membangun “mobil terbaik yang pernah dibuat”
  2. Untuk membentuk “jejaring diler terbaik di industri dan untuk memperlakukan setiap customer seperti tamu di rumah kita”
  3. Untuk memastikan bahwa sebuah Lexus dengan 50.000 mil di odometer tidak akan tampak, terasa, terdengar, atau berkinerja berbeda dengan Lexus yang baru saja keluar dari pabrik: standar anti-penuaan.

Bab 3 Kekuatan Tujuan Mustahil — Mobil Terbaik, Diler Terbaik

___________________________________

Ichiro Suzuki, kepala teknisi pada proyek pengembangan LS400, menyadari bahwa timnya harus mengatasi sejumlah kontradiksi. Peningkatan efisiensi bahan bakar memerlukan kendaraan yang lebih ringan, sementara level kebisingan jalan yang rendah memerlukan lebih banyak bahan insulasi. Ia membuat daftar enam kontradiksi teknik yang harus dipecahkan untuk membangun mobil itu:

  1. Kendali kecepatan tinggi mengagumkan dan stabilitas/ kenyamanan berkendara yang bagus
  2. Berkendara cepat dan mulus/ efisiensi bahan bakar mengagumkan
  3. Reduksi kebisingan tinggi/ berbobot ringan
  4. Gaya elegan/ kinerja aerodinamika mengagumkan
  5. Suasana hangat/ kabin fungsional
  6. Stabilitas kecepatan tinggi mengagumkan/ resistensi udara bagus (koefisien tarikan yang rendah)
…Ia mencapainya dengan dua filosofi pemandu, “Bertindak pada Sumbernya” dan “Filosofi Belum”. “Bertindak pada Sumbernya” mendorong setiap orang untuk berjalan ke semua arah menuju akar persoalan dan mengatasi sumbernya, “Filosofi Belum” mengembangkan semangat nonkompromi di dalam tim. Kedua filosofi itu bersama-sama menciptakan budaya tim yang tidak pernah menerima jawaban tidak. Filosofi tersebut juga membentuk sebuah lingkungan di mana anggota tambahan dengan latar belakang fungsional berbeda (misalnya, litbang, produksi, rekayasa, penjualan) dapat bergabung untuk mengupayakan tujuan bersama. Menemukan solusi, meskipun hanya sebagian, bagi “misi mustahil” terutama di tahap awal pengembangan, dapat menciptakan keterikatan tim. Begitu dapat melihat bahwa mereka mampu mengatasi kontradiksi, mereka termotivasi ke level pencapaian yang lebih tinggi.

Bab 3 Kekuatan Tujuan Mustahil — Mobil Terbaik, Diler Terbaik — Mobil Terbaik yang Pernah Dibuat

___________________________________

Buku: Ranah 3 Warna

 

sekuel dari “Negeri 5 Menara”

Sinopsis

Alif baru saja tamat dari Pondok Madani. Dia bahkan sudah bisa bermimpi dalam bahasa Arab dan Inggris. Impiannya? Tinggi betul. Ingin belajar teknologi tinggi di Bandung seperti Habibie, lalu merantau sampai ke Amerika.

Dengan semangat menggelegak dia pulang ke Maninjau dan tak sabar ingin segera kuliah. Namun kawan karibnya, Randai, meragukan dia mampu lulus UMPTN. Lalu dia sadar, ada satu hal penting yang dia tidak punya. Ijazah SMA. Bagaimana mungkin mengejar semua cita-cita tinggi tadi tanpa ijazah?

Terinspirasi semangat tim dinamit Denmark, dia mendobrak rintangan berat. Baru saja dia bisa tersenyum, badai masalah menggempurnya silih berganti tanpa ampun. Alif letih dan mulai bertanya-tanya: “Sampai kapan aku harus teguh bersabar menghadapi semua cobaan hidup ini?” Hampir saja dia menyerah.

Rupanya “mantra” man jadda wajada saja tidak cukup sakti dalam memenangkan hidup. Alif teringat “mantra” kedua yang diajarkan di Pondok Madani: man shabara zhafira. Siapa yang bersabar akan beruntung. Berbekal kedua mantra itu dia songsong badai hidup satu persatu. Bisakah dia memenangkan semua impiannya?

Ke mana nasib membawa Alif? Apa saja 3 ranah berbeda warna itu? Siapakah Raisa? Bagaimana persaingannya dengan Randai? Apa kabar Sahibul Menara? Kenapa sampai muncul Obelix, orang Indian dan Michael Jordan dan Kesatria Berpantun? Apa hadiah Tuhan buat sebuah kesabaran yang kukuh?

Ranah 3 Warna adalah hikayat bagaimana impian tetap wajib dibela habis-habisan walau hidup terus digelung nestapa.

sumber: http://www.gramedia.com/buku-detail/84183/Ranah-3-Warna

China dan India Seperti “CHINDIA”

Sebuah buku karangan Pete Engardio yang menceritakan tentang bagaimana Cina dan India tumbuh sebagai kekuatan ekonomi baru yang mengalihkan beberapa pekerjaan penting dari negara-negara maju. Banyak hal yang menarik pada buku ini dan menceritakan tentang bagaimana sebuah korporasi besar menjalankan strategi atau menjadi bijak untuk belajar dari korporasi lain agar lebih baik. Kata-kata inspiratif dari para CEO berformat wawancara atau mengalir seperti sebuah cerita sangat menarik untuk dipikirkan. Menjelaskan beberapa strategi dan realitas kondisi bisnis yang sedang beralih dari negara maju ke negara berkembang yang mempunyai biaya buruh murah-berkualitas tinggi tapi mempunyai pasar yang luas dan tatangan bagi perusahaan di kedua negara yang berbeda taraf ekonomi ini untuk bertahan dan di lain tempat berkembang menuju perusahaan multinasional. Berusaha untuk mengembangkan high-tech industri yang mana telah menjadi ciri khas dan basis kekuatan ekonomi dari negara-negara maju.

Ada beberapa kutipan yang menarik untuk diceritakan tentang isi dari buku ini.

  • Pemimpin kelompok seperti P.V. Priya, yang meneliti klaim medis di Banglore, menetapkan target dengan rekannya setiap kali hendak memulai sif. Sebagaimana di pabrik Toyota, layar elektronik yang tertanam di dinding akan berubah  dari hijau ke merah apabila ada hal yang macet. — Model Korporasi Baru – Mengambil Satu Halaman dari Buku Aturan Toyota
  • Hampir secara langsung, Kurien menemukan suatu masalah mengejutkan–ruang kerja berpenyekat. Hal ini wajar bagi para programmer, tetapi mengganggu aliran bagi pekerja bidang proses bisnis. Jadi ia mengatasinya dengan ide menempatkan orang-orang bersebelahan sepanjang sebuah meja panjang, dan menjalankan proses mengikuti jalur ini selangkah demi selangkah. — Model Korporasi Baru – Perbaikan Berkelanjutan
  • …Perlu waktu sembilan menit bagi karyawan untuk mendapatkan kembali penampilan optimal setelah pergi minum atau ke kamar mandi. Pendingin air dipindahkan sehingga lebih dekat dengan meja karyawan. — Model Korporasi Baru – Perbaikan Berkelanjutan
  • Perusahaan pemula Mengniu Diary tidak terikat pada negara. Mereka berjuang—-dan para pemegang saham merasa puas. — Perusahaan ini menjadi “penyedia resmi” produk susu selama berbulan-bulan untuk Letnan Kolonel Yang Liwei. Saat dia berhasil mendarat dengan selamat di padang rumput Mongolia Pedalaman, dalam hitungan hari Mengniu telah meyebarkan iklan ke seluruh negeri yang meperlihatkan pria, wanita, dan anak-anak dalam pakaian ruang angkasa sedang minum susu.— Model Korporasi Baru – Perbaikan Berkelanjutan – Perusahaan Tanpa Batas yang Menguntungkan di China
  • Kelompok istimewa ini selalu berpengaruh dalam masyarakat China, kata Li, sebab prestasi mereka berkaitan dengan kesuksesan. Yang paling tenar adalah para taipan yang dalam masyarakat punya tanggung jawab, seperti Li Ka-shing dari Hong Kong, yang banyak memberi donor kepada pendidikan. Segmen pemuda China terakhir yang jumlahnya ternyata sangat besar, biasa disebut “golongan independen”, yang merasa puas bahwa diri mereka punya pendirian serta tidak ikut-ikutan. Mereka terdiri atas 8,6% dari orang pemuda. Barangkali aspek paling menarik dari studi Grey, bagaimanapun juga, adalah caranya memilah wajah psikologis kaum dewasa muda China hari ini. Para periset menanyakan sejumlah pertanyaan mengenai nilai-nilai dasar. Dalam banyak cara, kelakuan mereka kelihatan mirip dengan kaum muda Amerika pada era pasca Perang Dunia II. Di antara karakteristik utama tersebut adalah: 1. Individualisme. Secara kasar dua pertiga dari kaum muda China lebih suka memilih barang-barang sendiri, daripada bergantung kepada orang lain. Presentase yang sama menunjukan bahwa mereka tidak menilai orang dari cara orang tersebut menjalani hidup. 2. Mencari hidup yang lebih baik. Hanya 39% orang China yang merasa bahagia dengan kehidupan mereka apa adanya. Dan hanya 18% mengatakan sudah punya cukup banyak uang untuk menikmati hidup. Sebanyak 59% berkata bahwa mereka harus mengambil resiko untuk sukses. Bagi perusahaan produk konsumsi, ini berarti adanya minat besar terhadap tren baru. 3. Ambisi karier. Sebanyak 80% kaum muda China berkata mereka bekerja sangat keras demi karier. Dua pertiga setuju dengan pernyataan, “Penting bagi keluarga saya berpikir bahwa saya sukses”. 4. Wanita yang terbebaskan. Pria harus mengerjakan pekerjaan rumah tangga, menurut 64% pria dan wanita yang disurvei. Tingkat perceraian kini adalah 22% di seluruh China, tetapi lebih tinggi dan meningkat pada wilayah perkotaan. 5. Internasionalisme. Dua-pertiga dari pemuda China yang telah dewasa berkata bahwa mereka tertarik pada kebudayaan lain dan menyukai gaya hidup negara maju. Namun pengamat pasar sebaiknya tidak mengartikan opini ini terlalu harfiah. Kata Chan: “Mereka tidak konsisten. Mereka masih makan mie, bukan pasta. Gaya hidup sangat sulit berubah”. 6. Nilai dari ilmu pengetahuan. Sekitar 75% berkata bahwa penting untuk mengetahui informasi. “Ini adalah tren penting”, sebut Li. “Pasar ditentukan oleh mobilitas. Orang percaya bahwa mereka bakal memiliki kehidupan lebih baik dengan pengetahuan lebih banyak”. Ini membantu menjelaskan mengapa pasar pendidikan untuk program peningkatan bisnis dan profesional, meledak di seluruh China, demikian pula penjualan buku-buku bisnis.  7. Lebih menikamati hidup. Ada permintaan yang semakin meningkat terhadap pengalaman spiritual. Sebanyak 62% berkata bahwa mereka menghabiskan waktu di luar untuk memahami alam, dua-pertiga berkata mereka berlatih olahraga secara teratur. “Bagaimanapun juga, ini adalah sebuah aspirasi”, catat Chan. “Survei juga menunjukan bahwa 51% ingin mengorbankan waktu bersenang-senang mereka demi mendapatkan uang lebih banyak”. — Megapasar Baru – Seribu Hasrat China yang Mekar – Segmen yang Memengaruhi
  • …, para pendidik sedang beralih dari pengajaran peringkat berbasis ujian — mengikuti AS yang merangkul lebih banyak ukura-ukuran yang lebih standar. Di China, para ahli pendidikan tengah mengurangi pemberian tekanan atas ujian, serta lebih menekankan eksperimen dan diskusi dalam kelas. “Murid-murid Tegang dan Mengulang”, kata Shen Baiyu, direktur pengembangan kurikulum di Departemen Pendidikan di Beijing. “Mereka mengingat tapi tidak memahami”. Shen mengatakan, kurangnya kreativitas adalah kerugian yang fatal bagi pendidikan di China. —Tak Ada Petani yang Tertinggal-Tantangan Pendidikan
  • Dan sekali masuk, mahasiswa terkejut dengan apa yang mereka hadapi. Cara menilai Kamath cukup mengejutkan mahasiswa yang membayangkan diri mereka adalah mahasiswa terbaik dan paling cemerlang di India. Sering kali hanya satu mahasiswa mendapat nilai tertinggi A dalam tiap kali ujian. Mahasiswa terpandai kedua mendapat nilai B. Sisanya mendapat C, D, atau F. Namun kamath punya alasan. Kini sudah pensiun dan tinggal di luar kota Bombay, ia membersihkan namanya sebagai penyebar teror di kampus: “Saya dulu memberi tahu mahasiswa saya, ‘IIT merupakan pusat dari keunggulan. Saya tak menghendaki Anda menjadi produk nomor tiga’.”–Anak Ajaib India-Tantangan Pendidikan
  • …Beberapa kepala eksekutif, presiden, wirausahawan, dan investor ternama dunia adalah lulusan IIT, institusi elite India bagi pendidikan tingkat tinggi. Standarnya yang luar biasa tinggi, mendesak terutama mahasiswa yang kebanyakan pria untuk tidur kurang dari lima jam sehari-semalam, menghasilkan sejumlah lulusan yang menjadi ahli terbaik dalam memecahkan masalah…–Anak Ajaib India-Tantangan Pendidikan
  • …Julia Hsiao, asisten wakil penasihat urusan internasional di University of California, telah menjadikan Shantou rumahnya yang kedua…Sebagai tambahan atas tugasnya di Universitas of California tempatnya bernaung, Hsiao juga wakil presiden bagi mahasiswa dan urusan akademis di Shantou University, sebuah perguruan tinggi negeri yang didukung oleh miliader Hong Kong, Li Ka-Shing… Hsiao berbicara dengan BusinessWeek  mengenai pekerjaan yang sudah ia lakukan bersama rekan-rekannya di Shantou…

T: Mengapa Anda pikir penting untuk melakukan itu?

J: Kami ingin melihat diri kami sebagai semacam oasis, tempat para pelajar yang ingin mendapatkan pengetahuan datang dan sungguh-sungguh dibimbing, direvitalisasi, diinspirasi menjadi kreatif, dan menjadi bagian dari populasi yang memahami peranan dari kewarganegaraan global. Kecuali jika orang China terdidik dalam bahasa masyarakat global, akan sukar bagi mereka untuk berbicara bahasa lintas budaya dan mampu bersaing. Jadi di Shantou, kami bergerak di luar pembelajaran hafalan semata dan mengajak mereka belajar untuk hidup, bagaimana mengambil keputusan penting, dan bagaimana menjadi terbuka–terbuka terhadap hal-hal baru, untuk berubah.

T: Salah satu tantangan pertama Anda adalah memperkenalkan sistem kredit gaya AS. Mengapa hal itu dinggap signifikan?

J: Di Amerika, itu terdengar sangat umum, sistem kredit. Tetapi di China, untuk membangun sistem kredit yang fleksibel, Anda benar-benar mesti mengenyahkan sistem lama. Anda perlu mengubah falsafah, dari atas ke bawah. Itun mengenai pilihan dan tanggung jawab pada diri sendiri. Selain diminta untuk belajar, Anda harus mau belajar. Anda mesti merancang proses belajar Anda sendiri.

T: Universitas ini tengah merencanakan pembenahan besar-besaran di kampus. Mengapa Anda menaruh perhatian besar terhadap masalah arsitektur?

J: Jika semuanya tampak sama, itu tidak mendorong opini yang bervariasi dan berbeda. Jika Anda tidak membangun sebuah komunitas, Anda tidak bakal memiliki lingkungan intelektual yang bergairah. Hal ini sungguh-sungguh mengenai pembentukan komunitas tersebut, dan menjalin hubungan di antara mereka. Arsitektur akan membantu kami mencapai tujuan akhir. Ini bukan untuk kepentingan menyombong; hal ini dilakukan untuk menyiapkan lingkungan reflektif yang penting bagi sebuah komunitas intelektual.

Pemikiran Seindah A Beautiful Mind

Inspire Me

A Beautiful Mind ialah sebuah buku dan film yang memenangkan Academy Award (dibintangi Russell Crowe, Ed Harris, Jennifer Connelly, Christopher Plummer, dan Paul Bettany). Ini mengenai matematikawan pemenang Penghargaan Bank Swedia dalam Ilmu Ekonomi untuk mengenang Alfred Nobel John Nash dan pengalamannya menderita skizofrenia. Biografi ini ditulis oleh Sylvia Nasar. Diterbitkan pada 1998. Film ini, diilhami nama yang sama, diluncurkan pada 2001.

Sinopsis

Film A Beautiful Mind mengisahkan seorang matematikawan John Nash (Russel Crowe) peraih nobel dalam bidang ilmu ekonomi pada tahun 1994. Dia adalah seorang matematikawan jenius tapi tak simpatik dan agak apatis. Dimulai tahun 1947 ketika dia bersekolah di perguruan tinggi Princeton dengan mendapat beasiswa Carniege. John Nash merupakan mahasiswa yang unik, ia tidak menyukai perkuliahan dan suka membolos, karena menurutnya berkuliah hanya membuang waktu saja dan mengekang kreativitas seseorang, dan hanya membuat otak menjadi tumpul. Nash lebih suka belajar secara otodidak, memahami dan memecahkan dinamika pergerakan natural melalui pemikirannya sendiri yang sangat kreatif. Nash lebih banyak meluangkan waktu di luar kelas demi mendapatkan ide orisinil untuk meraih gelar doktornya. Akhirnya dia berhasil diterima di pusat penelitian bergengsi, Wheeler Defense Lab di MIT.

Di lain sisi Nash mengidap penyakit gangguan jiwa skizofrenia yaitu suatu gangguan jiwa dimana penderitanya tidak bisa membedakan antara halusinasi dan kenyataan. Sebenarnya penyakitnya tersebut sudah dideritanya sejak dia berada di Princeton, namun semakin parah ketika ia mengajar di MIT. Hidup Nash mulai berubah ketika ia diminta Pentagon memecahkan kode rahasia yang dikirim tentara Sovyet. Di sana, ia bertemu agen rahasia William Parcher. Dari agen rahasia tersebut, ia diberi pekerjaan sebagai mata-mata. Pekerjaan barunya ini membuat Nash terobsesi sampai ia lupa waktu dan hidup di dunianya sendiri.

Dikutup dari : http://id.wikipedia.org/wiki/A_Beautiful_Mind

Sekilas Tentang Buku “China’s Megatrends 8 Pilar yang Membuat Dahsyat China”

APA YANG MENGUBAH CHINA MENJADI KEKUATAN EKONOMI YANG BEGITU DAHSYAT?

John dan Doris Naisbitt, pengamat kawakan China, memberikan pemaparan mendalam mengenai perubahan fundamental dalam kehidupan sosial, politik, dan ekonomi China, serta dampaknya terhadap negara-negara Barat.

Dengan akses luar biasa dan teknik yang sama dengan yang digunakan dalam buku bestseller Megatrends, John dan Doris Naisbitt menjelajahi seluruh pelosok China, mewawancarai jurnalis, wirausaha, akademisi, politisi, seniman, kelompok oposisi, dan para ekspatriat. Dengan bantuan 28 staf Naisbitt China Institute di Tianjin, mereka memonitor surat kabar lokal di semua provinsi China untuk mengidentifikasi perspektif yang terlibat dan kekuatan yang mendasari transformasi China. Riset mereka mengungkapkan bahwa China bukan hanya mengalami perubahan fundamental, tapi juga menciptakan model ekonomi dan sosial baru-yang mereka sebut sebagai “demokrasi vertical”—yang mengubah aturan perdagangan global dan menantang demokrasi Barat sebagai satu-satunya bentuk pemerintahan yang bisa diterima.

John dan Doris Naisbitt menemukan 8 pilar yang menjadi fondasi
masyarakat baru China—suatu kekuatan ekonomi yang mengguncang dunia:
+ Emansipasi Pikiran
+ Penyeimbangan Top-Down dan Bottom-Up
+ Membingkai Hutan dan Membiarkan Pepohonan Tumbuh
+ Menyeberangi Sungai dengan Merasakan Bebatuan
+ Persemaian Artistik dan Intelektual
+ Bergabung dengan Dunia
+ Kebebasan dan Keadilan
+ Dari Medali Emas Olimpiade Menuju Hadiah Nobel

Dengan pembahasan mendetail atas kedelapan pilar tersebut, China’s Megatrends menggambarkan China baru, menawarkan pandangan yang segar dan provokatif serta pelajaran untuk diteladani.

sumber : http://www.gramedia.com/buku_detail.asp?id=KGHK1202&kat=3